Home » , , » BENARKAH KITA CINTA ALLAH?

BENARKAH KITA CINTA ALLAH?

Written By Unknown on Wednesday, April 1, 2015 | 12:49 PM

CINTA
Dalam hidup pasti kita merasakan apa yang dinamakan 'Cinta'. karena hal tersebut memang telah menjadi fitrah dan naluri setiap makhluk yang bernyawa. Baik cinta pada makhluk Allah maupun pada Sang Pencipta.

Berbicara cinta memang sudah tidak asing di telinga . Kata sederhana yang mudah diucapkan namun teramat berat untuk dipahami maknanya. Kalau kita melihat ungkapan Syekh Al-Fadhil dalam kitab Qomi’ut Al-Tughyan :

“Ketika dikatakan kepadamu : "Apakah kamu mencintai Allah? Maka hendaklah engkau diam,  karena jika kamu mengatakan ‘tidak’ maka kamu telah kufur . namun jika kamu mengatakan ’iya’. Maka kamu bukan termasuk orang-orang yang cinta (kepada Allah).” 

Dari ungkapan Syeh Al-Fadhil di atas, dapat kita ambil pelajaran Bahwasannya kita di tuntut untuk berhati-hati dalam berucap. Secara tidak langsung, kita pun harus menghargai betapa bernilainya cinta.
Masih dalam kitab yang dikarang oleh Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani (Qomi'ut Al-Tughyan). Hatim bin Alwan menguatkan, barang siapa mengaku-ngaku atas  tiga hal tanpa adanya tiga hal yang lain, maka hal itu dinilai berbohong :
  • Barang siapa yang mengaku mencintai Allah namun tidak menjaga dirinya dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah, maka ia telah berbohong.
  • Barang siapa yang mengaku mencintai Nabi SAW tanpa mencintai orang-orang fakir, maka ia telah berbohong.
  • Barang siapa mengaku mencintai surga tanpa menginfakkan hartanya, maka ia telah berbohong.


Di sisi lain Imam Sahl mengemukakan pendapatnya tentang cinta dan ciri-ciri orang yang bersangkutan, sebegai berikut :

“ciri-ciri  orang yang cinta kepada Allah adalah cinta pada al-Qur’an . ciri-ciri orang yang cinta al-Quran adalah cinta kepada nabi muhammad SAW. Ciri –ciri cinta Nabi Muhammad SAW adalah cinta pada Sunnahnya, ciri-ciri cinta pada sunnh nabi adalah cinta pada akhirat. Ciri-ciri cinta akhirat adalah benci terhadap dunia dan ciri-ciri benci dunia adalah dengan tidak mengambil suatu yang berbau duniawi sebagai bekal untuk menuju akhirat.”

Terlepas dari semua tulisan mengenai cinta yang kebanyakan mengutip dari Qomi’ut Tughyan. Mari sama-sama kita intropeksi diri. Apakah cinta kita sudah benar-benar dikategorikan cinta atau hanya bualan belaka. Sebab  hanya dengan cinta yang sesungguhnya keindahan akan tercurah dengan seutuhnya. (Zis al-Hakim/AD)

Share this article :

No comments:

Post a Comment

 
Support : Blogger Masisir | Kupretist | Ubuntu Masisir
Copyright © 2015. Buletin Pandawa - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Oprexxed by MR | Proudly powered by Blogger